Sabtu, 12 November 2011

TAWURAN ANTAR PELAJAR

WHAT
Apakah per ilaku pelajar sekarang telah menjadi semakin anar kis seir ing per kembangan
teknologi sekarang ini ?

Maraknya tingkah laku agresif akhir-akhir ini yang dilakukan kelompok remaja kota merupakan sebuah kajian yang menarik untuk dibahas. Perkelahian antar pelajar yang pada umumnya masih remaja sangat mer ugikan dan perlu upaya untuk mencari jalan keluar dari masalah ini atau setidaknya mengurangi. Perkembangan teknologi yang terpusat pada kota-kota besar mempunyai korelasi yang erat dengan meningkatnya perilaku agr esif yang dilakukan oleh remaja kota.

Di jaman yang serba instan ini menyebabkan kesenjangan antara kaya dan miskin semakin jelas bedanya. bisa saja seorang pelajar melampiaskan kekesalannya karena tidak mempunyai sesuatu dengan mencuri atau merampas atau dengan cara yang lain. Di beberapa tahun ini kecenderungan tersebut meningkat dari hanya sebatas personal menjadi identitas kelompok yang berakibat maraknya tawuran, kerusuhan, dan lain sebagainya.

Karena mungkin adanya keinginan yang tak ter penuhi, sehingga beber apa pelajar cender ung bertindak anarkis. Mereka biasanya melakukan tawuran hanya dikarenakan alasan alasan yang sepele seper ti saling mengejek, r ebutan suatu bar ang, r ebutan pacar , dan lain sebagainnya.
WHEN
Kapan biasanya pelajar melakukan tawur an?
1. Saat pertandingan bola antar sekolah

Ini adalah hal yang kerap sekali ter jadi ketika tim sepakbola satu sekolah kalah, maka suporternya akan melakukan kerusuhan ter hadap lawannya yang akan menyebabkan ter jadinya kerusuhan antar suporter sepakbola kedua sekolah tersebut.
2. Saat Ulang tahun sekolah

Ketika sebuah sekolah berulang tahun, para siswa merayakannya dengan menggelar kegiatan pensi atau pentas seni. Pada pensi ini biasanya menggelar suatu pergelaran konser. Di tengah- tengah konser tersebut biasanya penyusup dari siswa SMA lain membuat r usuh dan menyebabkan ter jadinya perkelahian di antara penonton pensi tersebut.
3. Menjelang hari libur panjang
Saat sehar i menjelang har i libur , para siswa juga mer encanakan penyerangan ke
ber bagai sekolah lain yang dianggap sebagai musuh sekolah tersebut

4. Setelah diumumkan hasil Ujian Nasional

Ini ialah yang paling bodoh dar i segala penyebab tawuran. Tiga tahun bersekolah menuntut ilmu, diakhiri dengan kegiatan yang sangat tidak manusiawi. Bertawuran setelah diumumkan hasil UN akan menyebabkan kematian apabila tidak dapat bertahan. Walaupun dia bisa ber tahan siswa tersebut akan tetap dikeluarkan dari sekolahnya.
WHERE
Dimana biasanya tawuran dilakukan?
1. Di tempat tempat keramaian

Tempat tempat keramaian acapkali menjadi tempat untuk tawuran. Lapangan bola misalnya, ketika timnya kalah maka suporter dari sekolah tersebut langsung tak terima dan membuat kerusuhan dan menyer ang suporter lain. Hal ini sepertinya telah menjadi hal yang biasa di setiap pertandingan bola di tanah air ini.
2. Di depan sekolah

Saat pulang sekolah merupakan saat yang paling dinanti untuk melakukan penyerangan ke sekolah lain. Biasanya si penyerang akan nongkrong di depan sekolah tersebut sembari menunggu musuhnya dari sma itu. Setelah si musuh dan geng nya keluar , si penyerang langsung mengejar dan memburunya sampai jalan-jalan dan bahkan di angkot sekalipun.
3. Di Bus atau Angkot
WHO
Siapa yang memicu tawuran antar pelajar ?
Pada setiap tawur an pasti ada seorang pr ofokator yang menghasut para pengikutnya
untuk membantunya menyerang sekelompok pelajar dari SMA lain. para profokator

t awur an ialah seseorang siswa yang penuh dengan dendam. Ada beber apa julukan bagi para pelaku tawuran seper ti pentolan dan gembel. Pentolan adalah seor ang pemimpin, siswa yang berani melukai tubuh musuhnya saat sedang tawuran. Dia ber hak meminta sumbangan pada para siswa untuk alasan membeli Bir atau senjata tajam yang akan digunakan saat tawuran. Dia juga berhak meminta uang untuk alasan diberikan kepada temannya yang ter luka saat tawuran. Gembel adalah seorang alumni atau seorang yang telah dikeluarkan dari sekolah. Dia juga memiliki hak yang sama seperti pentolan untuk meminta sumbangan.
HOW
Bagaimana tawuran pelajar bisa ter jadi ?
1. Dendam kar ena kekalahan dengan sekolah lain

Biasanya ini terjadi ketika adanya per tandingan bola antar sekolah. Dimana tim sekolah yang satu kalah dengan sekolah yang lain. Hal ini menyebabkan adanya r asa kecewa dan celakanya mereka ini biasanya melampiaskan r asa kekecewaan nya dengan mengajak berkelahi tim sekolah lain tersebut. Hal ini tentunya merupakan bentuk ketidak spor tifan pelajar dalam mengalami kekalahan.
1. Dendam akibat pemalakan dan perampasan

Apabila seorang siswa dari suatu sekolah menengah atas dipalak atau dirampas uang dan hartanya, dia akan melapor kepada pentolan di sekolahnya. Kemudian pentolan itu akan mengumpulkan siswa untuk menghampiri siswa dari sekolah musuh ditempat dimana biasanya mer eka menunggu bis atau kendar aan pulang. Apabila jumlah siswa dari sekolah musuh hanya sedikit, mereka akan balik memalak atau merampas siswa sekolah musuh tersebut. Tetapi jika jumlah siswa sekolah musuh tersebut seimbang atau lebih banyak, mereka akan melakukan kontak fisik.
2. Dendam akibat rasa ir i akibat tidak dapat menjadi siswa di SMA yang diinginkan

Ketika seorang siswa mendaftar masuk ke SMA neger i, tetapi ia malah tidak diter ima di sekolah tersebut. Dia akan masuk ke SMA lain bahkan ia bisa bersekolah di SMA swasta yang kualitasnya lebih rendah. Disebabkan oleh dendam pada sekolah yang dulu tidak menerimanya sebagai siswa, dia berusaha untuk membuat siswa yang bersekolah di sekolah tersebut merasa tidak nyaman. Dia akan memprofokasikan dan mencari-cari kesalahan sekolah tersebut agar akhirnya terjadi kontak fisik.
IDENTIFIKASI FAKTOR & INDIKATOR

Dalam pandangan psikologi, setiap perilaku merupakan interaksi antara kecenderungan di dalam diri individu (sering disebut kepribadian, walau tidak selalu tepat) dan kondisi eksternal. Begitu pula dalam hal perkelahian pelajar. Bila dijabarkan, terdapat sedikitnya 4 faktor psikologis mengapa seorang r emaja terlibat perkelahian pelajar.
Faktor internal

Remaja yang terlibat perkelahian biasanya kurang mampu melakukan adaptasi pada situasi lingkungan yang kompleks. Kompleks di sini berarti adanya keanekaragaman pandangan, budaya, tingkat ekonomi, dan semua rangsang dar i lingkungan yang makin lama makin beragam dan banyak. Situasi ini biasanya menimbulkan tekanan pada setiap orang. Tapi pada remaja yang terlibat perkelahian, mereka kurang mampu untuk mengatasi, apalagi memanfaatkan situasi itu untuk pengembangan dirinya.
Indikatornya

Mereka biasanya mudah putus asa, cepat melarikan diri dari masalah, menyalahkan orang / pihak lain pada setiap masalahnya, dan memilih menggunakan car a tersingkat untuk memecahkan masalah. Pada remaja yang sering berkelahi, ditemukan bahwa mereka mengalami konflik batin, mudah frustrasi, memiliki emosi yang labil, tidak peka terhadap perasaan orang lain, dan memiliki perasaan rendah diri yang kuat. Mereka biasanya sangat membutuhkan pengakuan

 Faktor keluar ga

Rumah tangga yang dipenuhi kekerasan (entah antar or ang tua atau pada anaknya) jelas ber dampak pada anak. Anak, ketika meni ngkat r emaja, belajar bahwa keker asan adalah bagian dari dir inya, sehingga adalah hal yang wajar kalau ia melakukan keker asan pula. Sebaliknya, orang tua yang terlalu melindungi anaknya, ketika remaja akan tumbuh sebagai individu yang tidak mandiri dan tidak berani mengembangkan identitasnya yang unik.
Indikatornya

Begitu bergabung dengan teman-temannya, ia akan menyerahkan dirnya secara total ter hadap kelompoknya sebagai bagian dari identitas yang dibangunnya. Cenderung pasif tidak respon terhadap apa yang ada disekitarnya, serta tidak memiliki inisiatif untuk bertindak sendiri untuk lebih mandiri.
 Faktor sekolah

Sekolah pertama-tama bukan dipandang sebagai lembaga yang harus mendidik siswanya menjadi sesuatu. Tetapi sekolah terlebih dahulu harus dinilai dari kualitas pengajarannya. Karena itu, lingkungan sekolah yang tidak merangsang siswanya untuk belajar (misalnya suasana kelas yang monoton, peraturan yang tidak relevan dengan pengajaran, tidak adanya fasilitas praktikum, dsb.) akan menyebabkan siswa lebih senang melakukan kegiatan di luar sekolah bersama teman-temannya. Baru setelah itu masalah pendidikan, di mana guru jelas memainkan peranan paling penting. Sayangnya guru lebih berperan sebagai penghukum dan pelaksana aturan, serta sebagai tokoh otoriter yang sebenarnya juga menggunakan cara kekerasan (walau dalam bentuk berbeda) dalam “mendidik” siswanya.

indikatornya

Bila kegiatan di sekolah dirasa membosankan maka si anak akan mencari sebuah bentuk kegiatan lain yang di anggapnya pas untuk dirinnya. Dan celakanya bila kegiatan yang dipilih nantinya merupakan kegiatan negatif maka si siswa akan terjer umus dalam dunia hitam tersebut. Kegagalan dalam faktor sekolah tersebut biasanya terlihat dengan sering membolosnya siswa tersebut, dan terkenanya siswa tersebut dengan hal-hal jahat seper ti narkoba dan mir as.
 Faktor lingkungan

Lingkungan di antar a rumah dan sekolah yang sehari-hari remaja alami, juga membawa dampak terhadap munculnya perkelahian. Misalnya lingkungan rumah yang sempit dan kumuh, dan anggota lingkungan yang berperilaku buruk (misalnya narkoba). Begitu pula sarana transportasi umum yang sering menomor-sekiankan pelajar. Juga lingkungan kota (bisa negara) yang penuh kekerasan. Semuanya itu dapat merangsang r emaja untuk belajar sesuatu dari lingkungannya, dan kemudian reaksi emosional yang ber kembang mendukung untuk munculnya per ilaku berkelahi.
Indikatornya

Perilaku siswa berubah karena terjalinnya interaksi antara suatu kelompok, sehingga identitasnya sebagai pribadi berbeda dengan saat dia berada dalam suatu kelompok. Bisa saja bila sendiri dia cenderung alim, sopan akan tetapi perilaku tersebut bisa ber balik apabila ia ber ada dalam komunitas yang buruk sikap dan per ilakunya.

RELEVANSI KASUS DENGAN TEMA

Kasus tawuran antar pelajar merupakan salah satu kasus yang sering dijumpai di masyarakat. Seringkali para pelajar bertindak bodoh dengan melakukan tawuran oleh hal-hal sepele. Fenomena ini merupakan masalah yang timbul akibat dari perubahan nilai yang dianut oleh segelintir pelajar . Pelajar pada umumnya tidak menyukai ajaran kekerasan seperti tawuran dan lain sebagainya, akan tetapi sebagian lain menilainya secara keliru akibat beberapa faktor antara lain faktor pribadi atau internal, sekolah, keluar ga, dan lingkungan. Oleh karena itu kasus tawur an antar pelajar yang selama ini banyak terjadi merupakan sebuah masalah sosial, dikarenakan adanya perubahan nilai yang dianut sebagian pelajar yang melakukan aksi tawuran ini.
SOLUSI

Untuk mengatasi masalah tawuran antar pelajar, di sini penulis akan mengambil dua teori. Yang pertama adalah dari “Kartini Kartono”. Dia menyebutkan bahwa untuk mengatasi tawur an antar pelajar atau kenakalan r emaja pada umumnya adalah:
a. banyak mawas diri, melihat kelemahan dan kekurangan sendiri, dan melakukan
koreksi terhadap kekeliruan yang sifatnya tidak mendidik dan tidak menuntun
b. member i kesempatan kepada remaja untuk beremansipasi dengan cara yang baik dan
sehat
c. memberikan bentuk kegiatan dan pendidikan yang relevan dengan kebutuhan remaja
zaman sekar ang ser ta kaitannya dengan pengembangan bakat dan potensi r emaja.

Teori yang kedua adalah dari“ Dr yfoos”, dia menyebutkan untuk mengatasi tawuran pelajar atau kenakalan remaja pada umumnya har us diadakan program yang meliputi unsur-unsur berikut:


a. program harus lebih luas cakupannya daripada hanya sekedar berfokus pada
k enakalan
b. program harus memiliki komponen-komponen ganda, karena tidak ada satu pun
komponen yang berdir i sendir i sebagai pelur u ajaib yang dapat memer angi kenakalan
c. pr ogram harus sudah dimulai sejak awal masa perkembangan anak untuk mencegah
masalah belajar dan ber per ilaku
d. sekolah memainkan per anan pent ing

e. upaya-upaya harus diarahkan pada institusional daripada pada per ubahan individual, yang menjadi titik berat adalah meningkatkan kualitas pendidikan bagi anak-anak yang kurang beruntung

f. member i perhatian kepada individu secara intensif dan merancang program unik bagi setiap anak merupakan faktor yang penting dalam menangani anak-anak yang ber isiko tinggi untuk menjadi nakal

g. manfaat yang didapatkan dari suatu program sering kali hilang saat pr ogr am tersebut dihentikan, oleh karenanya perlu dikembangkan program yang sifatnya ber kesinambungan.

http://www.scribd.com/doc/4057829/FENOMENA-TAWURAN-ANTAR-PELAJAR

Label