Jumat, 28 Oktober 2011

mengkritik Orang Lain Tanpa Menyinggung Perasaan

Tujuh keharusan bagi kritik yang sukses :

1. Kritik harus diberikan dalam kerahasiaan penuh. Bentuk kritik yang paling lunak tapi diberikan dihadapan orang lain mungkin sekali akan mengesalkan orang yang dikritik, Bisa dibenarkan atau tidak kritik itu, orang yang dikritik akan merasa kehilangan muka di hadapan rekan yang lain. Jangan lupa perasaannyalah yang paling penting.

2. Awalilah kritik dengan katayang manis atau pujian. Kata-kata yang manis, pujian, punya efek menyiapkan pentas dalam suasana bersahabat. Hal itu memberikan peringatan kepada orang lain bahwa Anda tidak menyerang egonya, dan membuat dia lebih merasa tenang.

3. Buatlah kritik tidak bersifat pribadi. Kritiklah perbuatannya, bukan orangnya. Di sinipun, sekali lagi, Anda bisa menghindari ego orang lain, dengan mengkritik tindakan atau peri lakunya, bukan pribadinya. Bagaimanapun juga, Anda menaruh perhatian pada tindakannya.

4. Sediakan jawaban. Ketika Anda mengatakan kepada orang lain bahwa dia berbuat salah, juga katakan kepadanya bagaimana cara melakukannya dengan benar. Penekanannya bukan harus diletakkan pada kesalahan, melainkan pada sarana dan cara untuk mengoreksi kesalahan serta menghindari pengulangan kesalahannya.

5. Mintalah kerjasama; jangan menuntut. Meminta selalu menghasilkan lebih banyak kerjasama daripada menuntut. "Maukah kau membuat koreksi ini?" tidak terlalu banyak membangkitkan kekesalan dibandingkan dengan,"Kerjakan ini lagi, kali ini kau harus mengerjakannya dengan benar!" . Kalau Anda menuntut, Anda menempatkan orang lain pada peranan budak. Jika Anda meminta, Anda menempatkannya pada peranan anggota tim Anda.

6. Satu kritik untuk satu pelanggaran. Untuk menarik perhatian kepada satu kesalahan tertentu satu kali saja sudah cukup. Dua kali tidak perlu. Dan tiga kali kecerewetan. Jangan lupa bahwa tujuan mengkritik untuk menyelesaikan atau membetulkan kesalahan bukan memenangkan pertarungan. Jangan tergoda untuk membangkit-bangkitkan masa lalu.

7. Akhiri secara bersahabat. Jangan meninggalkan apa saja dalam keadaan menggantung di udara, untuk dibahas kemudian hari. Selesaikanlah sekarang juga. Kuburkan masalah itu. Berikanlah orang lain tepukan di punggung, jabat tangan atau tersenyum. Akhiri dengan kenangan baik.

Label